jenangatau dodol manis ini berasal dari kota kecil, Kudus, Jawa Tengah, hingga kini masih terus melakukan perbaikan disana – sini demi menggapai impiannya. Cikal bakal usaha ini dirintis oleh pasangan: H. Mabruri dan Hj. Alawiyah pada tahun 1902. Mulanya, Hj. Alawiyah hanya membuat jenang untuk cemilan keluarga,tidak diperjualbelikan.
In Artikel On Sabtu, Maret 19, 2016 Hit 9922 Bagaimana Asal-Usul Cerita Jenang Di Kudus? Yuk Kita Simak Ceritanya!! Adakah yang sudah tau asal usul jenang Kudus? Kalau belum silahkan di baca artikel dibawah ini yang mungkin sekiranya bisa mendapatkan gambaran tentang jenang Kudus ini. Kudus merupakan kota yang terkecil di Provinsi Jawa Tengah dengan berbagai potensi yang dimilikimulai dari kekayaan industri, budaya, pertanian sampai pada makanan dan oleh-oleh khas Kudus. Pleh-oleh yang melekat karena citarasa yang khas tak lain adalah Jenang Kudus. Makanan ini terbuat dari tepung beras, santan, dan gula jawa. Ada hal unik mengenai asal muasal Jenang di Kudus ini, beberapa narasumber menceritakan adanya Tradisi Tebokan. Kirab Tebokan merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi dan sejarah pembuatan jenang. hal itu tidak terlepas dari kisah Mbah Dempok dan cucunya. Konon, ketika Mbah Dempok Soponyono sedang bermain burung dara di tepi Sungai Kaliputu, cucunya tercebur dan hanyut. Meski tertolong, cucu Mbah Dempok diganggung Banaspati, makhluk halus berambut api. Sunan Kudus menyimpulkan cucu Mbah Dempok telah tiada, tetapi Syekh Jangkung menyatakan cucu Mbah Dempok mati suri. Untuk membangunkannya, Syekh Jangkung meminta ibu-ibu membuat Jenang Bubur Gamping untuk menyuapi si anak. Disebut Jenang Bubur Gamping karena terbuat dari Tepung Beras, Garam dan Santan Kelapa. Mitos itulah yang melatarbelakangi berkembangya industri jenang Kudus. Mitos itu pulalah yang menginspirasi ibu-ibu Desa Kaliputu bekerja di industri Jenang Kudus. Namun ada cerita lain yang melatarbelakangi adanya jenang di Kudus. Menurut cerita rakyat, jenang kudus lahir ketika Sunan Kudus salah satu anggota Wali Sanga menguji kesaktian salah satu muridnya yang bernama Syekh Jangkung alias Saridin dengan myuruhnya memakan bubur gamping di tepi sungai Gelis diwilayah Desa Kaliputu. Padahal, gamping adalah salah satu hasil tambang yang sebagian besar mengandung kalisium karbonat dan biasanya dicampur dengan semen untuk digunakan sebagai bahan pembauatan tembok. Ternyata Saridin tetap segar bugar sehingga Sunan Kudus berucap, "Suk nek ono rejaning jaman wong Kaliputu uripe seko jenang." Artinya leboh kurang, jika suatu saat kelak sumber kehidupan warga Desa Kaliputu berasal dari usaha pembuatan jenang.
Kemudianlurus saja kira-kira 1 Km. Pusat oleh-oleh jenang Kudus Mubarok berada di kiri jalan. Tak sulit mencari tempat jenang Mubarok, Di sebelah kiri, musem jenang ini memperlihatkan bagaimana cara pembuatan jenang secara tradisional. Terdapat patung manusia yang sedang mengaduk adonan jenang di atas tungku kayu. Sebelah kanan dari
Jenang Kudus adalah makanan sejenis dodol Garut yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah. Jenang Kudus oleh-oleh khas dari Kudus. Secara garis besar, perbedaan antara jenang kudus dan dodol garut terletak pada testurnya. Dodol garut cenderung keras, sebaliknya jenang kudus cenderung empuk. Jenang ini biasanya dijual dalam potongan-potongan kecil, dibungkus plastic bening, dan dimasukkan ke dalam kemasan dus. Di Kudus, ada ratusan industri rumahan pembuat Jenang Kudus. Rasa dari Jenang Kudus adalah manis. Proses produksi dengan adonan bahan tradisional mudah dikerjakan walau secara manual. Jenang kudus adalah makanan khas Indonesia. Namun, anda tidak hanya akan menjumpainya di dalam negeri, seperti di Jawa, tetapi juga di Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, dan Arab Saudi. Sebagai makanan khas, jenang atau dodol merepresentasikan citarasa masyarakat Indonesia akan sebuah makanan. Sementara itu, untuk kemasan jenang kudus dan Mubarok dipasarkan di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Arab Saudi, dan tetap pula dipercaya sebagai pemasok makanan kecil bagi maskapai penerbangan Garuda Indonesia, khususnya saat musim haji 2001. Sejarah Jenang Kudus Menurut cerita rakyat, jenang kudus lahir ketika Sunan Kudus salah satu anggota Wali Sanga menguji kesaktian salah satu muridnya yang bernama Syech Jangkung alias Saridin dengan menyuruhnya memakan bubur gamping di tepi Sungai Gelis di wilayah Desa Kaliputu. Padahal, gamping adalah salah satu hasil tambang yang sebagian besar mengandung kalsium karbonat dan biasanya dicampur dengan semen untuk digunakan sebagai bahan pembuatan tembok. Ternyata Saridin tetap segar bugar sehingga Sunan Kudus berucap, ”Suk nek ono rejaning jaman wong Kaliputu uripe seko jenang.” Artinya lebih kurang, jika suatu saat kelak sumber kehidupan warga Desa Kaliputu berasal dari usaha pembuatan jenang. Memang desa yang terletak di wilayah kecamatan Kota Kudus ini dikenal sebagai cikal bakal dan sekaligus pusat produsen jenang kudus. Sampai sekarang masih banyak warga setempat yang berusaha di bidang ini. resepnya Jenang Kudus Bahan dan Cara Pembuatan Jenang Kudus 1. Bahan-bahan a. 1 bungkus tepung beras b. 250 g tepung ketan c. 1 ½ kg gula merah d. 100 g wijen e. 250 g gula pasir f. ml santan dari 2 butir kelapa 2. Cara membuatnya a. Campur tepung beras dan tepung ketan, aduk dengan santan hingga rata b. Masukkan gula merah, gula pasir yang sudah dicairkan dan wijen. c. Masak adonan hingga kental dan bisa dibentuk cetakan sesuai selera. d. Jenang kemudian dibungkus pada plastic putih kecil masukan dalam dus dan siap dipasarkan. Lampiran Proses pembuatan jenang Kudus 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 3. Dinginkan adonan ke dalam cetakan 2. Masukkan semua adonan dan dimasak ke dalam tungku besar 4. Jenang diiris sesuai selera 5. Adonan diaduk terus sampai matang 6. Jenang dibungkus dengan plastic bening Jenang Kudus
3 . Eliya Rochmawati ( 2005 ), berjudul Perkembangan Pemasaran Dodol Jenang pada perusahaan Mubarok Food Cipta Delicia – Kudus. Peneliti menggunakan variabel dependen Perkembangan pemasaran dodol jenang (Y). Serta menggunakan variabel independen Indeks Tahun (X), Bilangan Konstanta (a), Koefisien arah garis trend (b).
Cara Pesan Layanan Online 1. Order Lewat Website khusus eceran, bukan Agen/Distributor 2. Order Lewat Email khusus Agen/Distributor Cara pesan Lewat Website Untuk pemesanan website dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut 1. Pilih barang yang akan di beli, di Menu Home ataupun di Menu Kategori seperti gambar dibawah ini. 2. Setelah geser kursor ke gambar produk / klik produk untuk memilih produk seperti gambar di bawah ini. Jika kita klik Menu belanja lagi maka akan kembali ke Menu utama dan dapat memilih produk selanjutnya yang akan dibeli dan jika kita klik Menu Proses pembayaran maka akan langsung menuju tahap pembayaran. Barang yang kita beli juga dapat di cek dengan cara Klik Icon Trolly yang ada di pojok kanan atas seperti di bawah ini. Jika kita batal atau jika salah / batal klik maka tinggal klik Icon tempat sampah yang ada di samping nama produk pada menu trolly. 3. Tahap selanjutnya yaitu menuju Proses Pembayaran dengan tampilan sebagai berikut. * - Mengurangi produk produk = 0 item terhapus * + Menambahkan jumlah produk yang akan dibeli. * Proses Pembayaran Melanjutkan proses pembayaran * Lanjutkan Berbelanja Melanjutkan belanja dan memilih item lain. 4. Tahap selanjutnya adalah Login atau disebut tahap pendaftaran. * Buat Akun Membuat akun baru * Anda Sudah Terdaftar Sudah terdaftar Jadi tinggal memasukkan alamat email dan sandi dari akun yang pernah dibuat 5. Mengisi data diri calon pembeli. Jika belum pernah terdaftar selanjutnya yaitu mengisi data diri secara lengkap sebelum proses selanjutnya karena nama, alamat, dan no. telp yang jelas akan memudahkan ekspedisi kami dalam proses pengiriman. Setelah data sudah di isi secara lengkap kemudian klik menu Daftar untuk proses selanjutnya. Tanda * Wajib diisi 6. Edit alamat pengirim dan penerima. Jika kita akan mengirim paket ke seseorang pastilah kita akan mempunyai alamat pengirim dan alamat penerima yang berbeda. Jadi hilangkan Centang pada kolom Gunakan alamat penerima sebagai alamat pengirim tinggal kita klik Menu Perbarui / Tambah alamat baru untuk mengganti alamat pengirim maupun penerima. Tetapi jika barang yang kita beli untuk kita sendiri maka kita tidak perlu mengganti alamat pengirim maupun penerima karena akan otomatis terkirim ke alamat Anda dan tinggal klik Proses Pembayaran. Lengkapi data alamat pengirim sesuai alamat Anda. Setelah semua data dilengkapi maka hasilnya seperti di bawah ini. Tambahkan catatan pada kolom seperti di bawah ini untuk menambahkan catatan tertentu pada produk yang akan dikirim. Akan tetapi jika tidak ada langsung saja klik Proses Pembayaran. 7. Pilih Ekspedisi / Kurir untuk pengiriman barang. Ekspedisi yang tersedia baru ESL Express dan Pahala Wxpress, untuk ekspedisi lainnya akan menyusul secepatnya. Jangan lupa Klik v Pada Persyaratan layanan karena Proses pembayaran tidak bisa di lanjutkan jika belum ada tombol centang. 8. Pilih Via Pembayaran yang akan digunakan Pilih pembayaran yang akan kita gunakan dan klik salah satu bank yang akan digunakan untuk pembayaran barang yang sudah dibeli. Daftar nama bank 1. BRI 2. BNI 9. Klik konfirmasi pembayaran jika kita sudah setuju dengan apa yang sudah dipilih. * Cara pembayaran lainnya Kembali ke menu sebelumnya untuk memilih daftar bank yang akan digunakan. * Konfirmasi pembayaran Konfirmasi jika sudah setuju menggunakan salah satu bank yang sudah dipilih. 10. No. Rekening akan muncul setelah kita konfirmasi pembayaran. Jangan lupa untuk menyertakan referensi pembelian pada saat konfirmasi pembayaran DCXALUQBE untuk memudahkan kami dalam menindak lanjuti pesanan ada. Kode transaksi juga dikirimkan melalui email yang Anda gunakan karena semua progres pesanan Anda akan selalu informasikan lewat email. 11. Setelah selesai anda dapat meninjau kembali produk yang sudah di beli. * Status untuk melihat perkembangan produk karena status akan selalu berubah selaku kondisi barang. * Detail untuk melihat detail produk * Tagihan untuk melihat no. Resi kiriman yang akan di upload setelah barang di kirimkan 12. Melihat kondisi paket dan no. Resi. No. Resi otomatis akan di kirimkan lewat email jika uang sudah di transfer dan barang telah di kirim. Cara Pesan Lewat Email Pesan lewat email bisa dilakukan dengan cara mencantumkan Nama Outlet, Nama Pemesan, Jumlah barang dan Alamat Lengkap ke email info Untuk menjadi agen baru dapat dilakukan dengan cara konfirmasi ke email dengan format Nama Toko, Alamat Toko, Barang yang ingin di Jual. konfirmasi ke Email info atau sms/telp 0852 2943 2634 agar dapat memenuhi syarat apa saja untuk memenuhi menjadi agen/distibutor.
BeliJenang Kudus Mubarok Dengan Pilihan Harga Termurah Juni 2022 Di Blibli. Dapatkan Gratis Ongkir, 2 Jam Sampai, Dan Bisa Langganan. Jenang Kudus Mubarok Moka. Rp55.000. JENANG KUDUS MUBAROK 600 GR. Rp45.000. Jenang Kudus Mubarok, Toples 40's. Rp42.000. Jenang Kudus Mubarok Tas Aneka Rasa.
Jenang Kudus Mubarok mungkin adalah satu dari empat hal yang popular tentang kota Kudus di Jawa Tengah. Pertama tentu Sunan Kudus sebagai salah satu dari Wali Sanga, sembilan wali yang yang melakukan syiar agama Islam di Jawa. Lalu ada Masjid Kudus beserta menaranya, ke tiga tentu industri rokok kretek. Jenang Kudus Mubarok Ke empat kalau bIcara soal Kudus, tentu soal jenangnya, khususnya Jenang Kudus Mubarok. Jenama ini telah berhasil membuat kota kretek itu begitu identik dengan kudapan tradisional yang mirip dodol ini. Lho, jenang atau dodol? Buat yang belum tahu, ada beda antara ke duanya. Memang, seperti dodol, jenang juga dibuat dari bahan dasar seperti tepung ketan, gula dan santan. Bedanya, dodol biasanya cenderung bertekstur kering. Sedangkan jenang cenderung lebih basah dan licin. Jenang Kudus Mubarok menjadi salah satu karakter kota Kudus, Jawa Tengah. Foto; Dok Jenang Mubarok Itu disebabkan oleh beda jenis lemak yang terdapat di kedua makanan tersebut. Pada jenang, terkandung jenis lemak nabati yang membuatnya terasa lembut dan berminyak. Sedangkan dodol mengandung lemak hewani yang membuatnya lebih kering. Tak banyak yang tahu secara pasti asal muasal terciptanya jenang di Kudus. Kebanyakan cerita yang berkembang biasanya berangkat dari mitos atau cerita rakyat. Seperti misalnya seorang murid Sunan Kudus yang mampu memakan bubur jenang dari gamping. Karena kejadian tersebut, Sunan Kudus bersabda suatu saat warga Kudus akan makmur dari usaha membuat jenang. Ada pula versi yang menyebutkan bahwa Sunan Kudus dan muridnya tersebut memberi makan bubur jenang gamping kepada seorang anak yang diyakini diganggu roh jahat. Lepas dari mitos dan cerita rakyat tersebut, jenang diyakini sudah jadi penganan asli Kudus sejak lebih dari 110 tahun yang lalu. Bahkan, setiap perayaan tahun baru Hijriyah pada tanggal 1 Muharam diadakan Kirab Jenang Tebokan sebagai simbol rasa syukur. Namun, boleh dikatakan jenang Kudus mulai meraih kepopuleran setelah mulai dijajakan untuk umum pada sekitar tahun 1910. Sang perintis adalah Hj. Alawiyah, warga desa Kaliputu yang dipercaya sebagai daerah asal jenang Kudus pertama kali muncul. Dulu, ia mencoba menjual jenang buatannya di area Pasar Kudus saat itu, yang sekarang beralih fungsi menjadi lahan parkir pengunjung Masjid Menara Kudus dan makam Sunan Kudus. Sehari-harinya ia dibantu suaminya, H. Mabruri dalam mengelola bisnis ini. Selepas berpulangnya Hj. Alawiyah, bisnis kemudian dilanjutkan oleh sang anak H. Achmad Shochib. Saat itu, jenang buatan mereka dikenal dengan jenama Sinar Tiga Tiga. Dinamakan demikian karena alamat rumah produksi berada di jalan Sunan Muria nomor 33 pada saat itu. Perlahan, jenang Kudus pun sudah mulai terkenal dan banyak jenama baru yang bermunculan. Kebanyakan pun meniru format jenang Sinar Tiga Tiga yang dibungkus plastik dan dikemas dalam kertas. Berat kemasan tersebut sekitar 0,25 kg, sehingga kerap dipanggil sebagai jenang prapatan. Prapatan dari kata seprapat yang artinya seperempat. Untuk mengatasi persaingan yang makin ketat, pada 1975 Sinar Tiga Tiga meluncurkan tiga merk baru Mabrur, Viva dan Mubarok. Ternyata, merek Mubarok yang melejit menjadi paling populer kala itu. Mereka juga berinovasi dengan cara diversifikasi produk. Jenang rasa coklat dan melon pun diperkenalkan pada tahun yang sama. Lalu beberapa tahun setelahnya diluncurkan pula rasa mocca. Pada 1992 bisnis jenang Kudus Mubarok dilanjutkan oleh anak H. Achmad Shochib, yakni H. Muhammad Hilmy yang menjadi generasi ketiga. Nama perusahaan pun berubah menjadi CV Mubarokfood Cipta Delicia, dengan Mubarok sebagai jenama utamanya. Kendati sudah beralih dari bisnis UMKM menjadi perusahaan berskala besar, nyatanya Jenang Kudus Mubarok tetap mempertahankan cara pembuatan jenang secara tradisional. Adonan tepung ketan, santan dan gula yang digunakan untuk membuat jenang masih dimasak dengan kayu bakar. Alasan tetap dipertahankannya cara tradisional ini agar adonan dapat dimasak secara lebih merata. Setelah dimasak selama lima jam, adonan kemudian didinginkan selama sehari agar tidak mengembun ketika dikemas dan lebih tahan lama. Jenang Kudus Mubarok dijual dalam beberapa jenis kemasan, dari yang kecil, besar sampai yang di dalam toples. Jenang kemasan kecil dihargai Rp 22,5 ribu, sedangkan kemasan besar dan toples harganya Rp 45 ribu. Jenang Kudus Mubarok terus melakukan publikasi dan pemasaran meskipun sudah menguasai pasar. Foto Jenang Mubarok Uniknya, meski Mubarok sudah popular, jenama lama seperti Sinar TIga Tiga, Mabrur dan Viva juga masih tersedia. Bahkan pelancong masih bisa membeli jenang Sinar Tiga Tiga dengan kemasan dari kertas dan ukuran menyerupai aslinya, seharga Rp 10,5 ribu. Tersedia pula jenama baru lainnya seperti Jawa Rasa, Baginda dan Semesta yang dikemas dalam plastik. Selain itu, terdapat berbagai pilihan rasa seperti coklat, susu, cocopandan, anggur, strawberry, durian, mocca, cappuccino, melon, nanas dan juga campuran dalam satu kemasan. Selain produk jenang, mereka kini juga berinovasi dengan menawarkan ragam produk penganan lain seperti dodol dengan merek seperti Citra Persada dan Claszeto, serta kurma berlapis coklat Al Madina. Dengan banyaknya pilihan produk yang tersedia, tak heran jika mereka menjadi penguasa pasar jenang dan menjadi ikon kota Kudus. Mereka menguasai produk jenang Kudus hingga 50 persen lebih. Produk-produk mereka pun sudah diekspor ke negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Jepang dan Hong Kong. Jenang Kudus Mubarok juga mendirikan Museum Jenang. Foto Mubarokfood Tak hanya itu, mereka kini juga mendirikan Museum Jenang Kudus sebagai salah satu spot wisata baru. Di sini pelancong dapat belajar tentang sejarah kota Kudus, serta sejarah produksi jenang dan rokok kretek yang menjadi simbol kota tersebut. Museum ini terletak di rumah produksi dan gerai utama Jenang Mubarok. Tokonya sendiri buka setiap hari dari jam hingga Untuk info lebih lanjut dapat menghubungi 0291 432633, 0291 432606 atau via email di info serta bisa mengakses situs resmi Jenang Mubarok & Museum Jenang Kudus Jl. Sunan Muria no. 33, Kudus agendaIndonesia/Audha Alief P *****
111PTN 002003 Institut Pertanian Bogor PKMM E44150066 Nur Maezulpah Menyenangkan bagi Anak-anak SIAGA DINI: PROGRAM PENDIDIKAN IBU MUDA UNTUK 112 PTN 002003 Institut Pertanian Bogor PKMM MENINGKATKAN KUALITAS KELUARGA PADA PASANGAN MENIKAH I34150132 Novan Aji Imron USIA DINI "Kampung Naga" : Penggerakan Masyarakat
Jenang Mubarok salah satu jenang yang terkenal di Kudus Jenang sangat mudah ditemukan di warung-warung sekitar wilayah Kudus Jenang Kudus memiliki aneka pilihan rasa sesuai dengan selera Anda Jika Garut terkenal dengan dodol, maka di Kudus kita mengenal panganan serupa dengan nama jenang. Jenang adalah makanan khas kota berjuluk Kota Kretek. Berbahan dasar tepung beras ketan, gula pasir, gula kelapa, santan, dan lemak nabati, jenang memiliki rasa manis. Makanan dengan tekstur kenyal ini juga memiliki aneka varian rasa, seperti coklat, susu, capuccino, mocca, durian, nangka, pandan, dan cocopandan. Jenang biasanya disajikan dalam potongan-potongan kecil, dibungkus dengan kertas plastik, dan dikemas dalam sebuah dus. Bila berkunjung ke Kudus, tidak sulit menemukan makanan yang satu ini. Jenang dengan mudah dapat kita jumpai di wilayah Kudus seperti misalnya di sekitar area Menara Kudus. Saat ini, selain pasar Indonesia, jenang ternyata juga sudah dipasarkan ke beberapa negara seperti di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hongkong, dan Arab Saudi. Artikel Terkait
Jenangadalah sebuah penganan tradisional dari Kota Kudus, merupakan salah satu produk UKM yang melesat cepat diantara produk- produk olahan UKM yang lain. CV. Mubarokfood Cipta Delicia yang kini dikenal sebagai produsen makanan tradisional jenang Kudus telah melewati beberapa titian sejarah yang teramat panjang, bukti perjuangan dan buah dari kegigihan,
Jenang kudus merupakan panganan tradisional khas Kudus, di Jawa Tengah. Tidak sulit menemukan makanan satu ini di daerah asalnya, hampir di semua kawasan wisata tersedia jenang kudus sebagai oleh-oleh. Tak sekadar jajanan, jenang ini punya sejarah dan cerita menarik di baliknya, lo, Parents. Penasaran seperti apa? Simak ulasan selengkapnya berikut ini. 6 Fakta Menarik Jenang Kudus 1. Asal Muasalnya Kisah asal muasal jenang khas Kudus ini tak lepas dari figur yang sangat popular di wilayah yang dijuluki Kota Santri tersebut, yakni Sunan Kudus. Konon, Sunan Kudus, Saridin atau Syekh Jangkung, dan Mbah Dempok Soponyono bersama cucunya suatu ketika melakukan perjalanan. Cucu Mbah Dempok Soponyono kemudian bermain burung dara di tepi sungai yang selanjutnya diberi nama Sungai Kaliputu. Malangnya, bocah tersebut tercebur dan hanyut. Ia pun diselamatkan warga sekitar. Sunan Kudus kemudian menyimpulkan, bocah itu telah meninggal dunia. Namun, Syekh Jangkung berpendapat lain. Menurutnya, cucu Mbah Dempok hanya mati suri. Untuk membangunkannya, Syekh Jangkung meminta kepada warga sekitar agar membuat jenang bubur gamping untuk diberikan kepada anak tersebut. Tak disangka, anak itu pun hidup kembali. Singkat cerita, Sunan Kudus pun berkata, “Suk nek ana rejaning jaman, wong Kaliputu uripe saka jenang.” Suatu saat kelak jika zaman sudah ramai, orang Kaliputu hidup dari jenang. 2. Arak-arakan Jenang sebagai Tanda Syukur Menariknya, kini Kaliputu dikenal sebagai pusat produksi kuliner yang yang satu ini. Sebagai wujud syukur atas berkah yang diterima warga desa Kaliputu, maka setiap menyambut Tahun Baru Hijriah atau 1 Syura, diadakanlah acara Kirab Tebokan. Acar bernuansa budaya tersebut merupakan arak-arakan jenang. Tebok atau tampah berisi Jenang dibentuk berbagai bentuk, misalnya miniatur Menara Kudus dan Masjid Kudus. Artikel terkait 10 Resep Kue Basah Tradisional yang Enak dan Mudah Dibuat 3. Jenang Kudus Beda dengan Dodol Sekilas, bentuk dan penampilannya mirip dengan dodol. Keduanya memang terbuat dari bahan yang hampir sama, yaitu tepung ketan, gula kelapa atau gula aren, dan santan. Jenang biasanya disajikan dalam potongan-potongan kecil, dibungkus dengan kertas atau plastik, lalu dikemas dalam sebuah dus. Makanan dengan tekstur kenyal ini juga memiliki berbagai varian rasa. Mulai dari rasa original, durian, nangka, pandan, susu, cokelat, moka, hingga kapucino. Perbedaannya dengan dodol hanya terletak pada tekstur. Jenang cenderung lebih lembut dan sedikit basah. 4. Produsen Legendaris Jenang Kudus Berusia Lebih dari 100 Tahun! Foto Instagram/vembriarose Adalah Jenang Mubarok, produsen jenang Kudus yang sangat legendaris. Usaha keluarga turun-temurun tersebut bahkan telah berdiri lebih dari 110 tahun silam. Jenang Kudus Mubarok dirintis oleh Hj Alawiyah. Lokasi penjualannya berada di Pasar Kudus, saat ini dikenal sebagai tempat parkir para peziarah makam Sunan Kudus di Masjid Menara. Setelah Alawiyah meninggal, usaha jenang dilanjutkan oleh anak laki-lakinya, H Achmad Shochib. Di tangan sang putra, perusahaan berkembang semakin pesat. Kini Jenang Mubarok dijalankan oleh generasi ketiga dengan tetap menggunakan resep dan bahan-bahan tradisional. Artikel terkait 7 Tempat Wisata Kuliner di Solo yang Wajib Parents Kunjungi 5. Museum Jenang Foto Instagram/museum_jenang_mubarok Mengukuhkan eksistensi jenang sebagai makanan khas Kudus, sejak tahun 2017 telah berdiri Museum Jenang yang pertama. Museum ini berlokasi di Jalan Sunan Muria, 33, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Keberadaan Museum Jenang diinisiasi oleh PT Mubarok Food Cipta Delicia, perusahaan yang menaungi Jenang Mubarok. “Tepat satu abad kami berdiri, tercetus ide mendokumentasikan kegiatan pembuatan jenang, dan tentang Kudus, dalam bentuk yang bisa dinikmati bersama oleh siapa pun. Sekitar tahun 2010 dan akhirnya tepat pada 24 Mei 2017 ide kami jadi nyata, meresmikan Museum Jenang,” ujar Muhammad Hilmy, Dirut PT Mubarok Food Cipta Delicia, mengutip dari Detik Travel. Museum tersebut berisi beragam foto dan patung terkait cara proses membuat jenang. Juga ada perlengkapan yang digunakan dari masa ke masa. Museum Jenang menonjolkan desain bangunan yang menarik karena menampilkan visualisasi pembuatan, penyajian, hingga pelestarian jenang. Artikel terkait 5 Jenis Tarian Jawa Tengah yang Indah, Kenalkan pada Si Kecil, Bund! 6. Diekspor ke Berbagai Negara Jenang telah menjadi salah satu identitas Kota Kudus. Tidak sulit menemukan penganan ini karena hampir tersebar di setiap sudut pusat pariwisata. Namun tak sampai di situ saja, rupanya konsumen jenang sudah sampai hingga ke mancanegara. Produk dengan merek Jenang Mubarok misalnya telah dipasarkan ke berbagai negara. Antara lain Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hongkong, dan Arab Saudi. **** Nah, itulah tadi sederet fakta menarik tentang jenang kudus. Kekayaan kuliner tradisional hendaknya dapat dilestarikan oleh generasi masa kini. Baca juga 10 Tempat Wisata Kuliner di Purwokerto, Paling Recommended! Bikin Nagih, Ini 10 Kuliner Legendaris Bogor yang Masih Eksis 10 Tempat Wisata Kuliner Hits di Makassar, Makanan Berat Hingga Cemilan Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
wmC3zY. sun6wtr275.pages.dev/413sun6wtr275.pages.dev/74sun6wtr275.pages.dev/90sun6wtr275.pages.dev/471sun6wtr275.pages.dev/547sun6wtr275.pages.dev/213sun6wtr275.pages.dev/160sun6wtr275.pages.dev/169
cara membuat jenang kudus mubarok